Senin, 24 Februari 2014

Gala Dinner Events !!!! Prambanan....

Inilah acara puncak yang ditunggu-tunggu, gala dinner ekslusif dengan view Candi Prambanan. Gala dinner tahun ini bertemakan Nusantara, jadi para tamu undangan diharapkan memakai pakaian yang mencerminkan daerah asalnya, nah kalau anak Jawa si standard kebaya yaa.

Niat awalnya mau pakai Batik Cirebonan (karena mamaku asliiii Cirebon) tapi berhubung batik Cirebonan yang aku punya warnanya kombinasi pink biru, bingung deh nyari kebaya nya, sementara kebaya yang masih muat cuma warna putih, ungu, hijau dan oranye (sebenarnya si punya beberapa kebaya, tapi ya perlu digaris bawahi kalimat sebelumnya 'yang masih muat') hehe...mau bilang gendut aja reppot. Nah keputusan akhir pakai kebaya Oranye dengan kain lilit pasangannya.

mejeng duluu di kursi ayunan lobby Hotel Grand Aston

daripada mati gaya nungguin bis yang aga ngaret, foto duluu...chissss !!!

Gala Dinner adalah acara puncak yang berisi acara makan malam (ya iyalahhh..namanya aja 'dinner') dihibur sama artis papan atas, ada teh Oca (Rossa), Sammy Simorangkir dan penyanyi cilik spesialis lagu jawa Woro. Lokasi Gala dinner adalah pelataran Candi Prambanan. Awalnya para peserta masih ragu kalau venue Gala dinner masih on track sesuai rangkaian acara atau tidak, pasalnya abu meletusnya Gunung Kelud itu membuat candi Borobudur dan Prambanan terselimuti debu vulkanik dan pastinya lama dibersihinnya, situs bersejarah gituu, ditambah lagi berita terakhir kalau Candi Borobudur belum dibuka untuk umum, lha trus Prambanan apa kabarnya ?. Tetapi sampai dengan tanggal 24 sore tadi ngga ada pengumuman apa-apa soal venue acara kok, tetap fixed Prambanan.

Sampai di lokasi para peserta disambut dengan setting taman lampion ala Jawa yang disebar bangku-bangku kayu berukir khas jawa. Disebar juga tampah dengan potongan daun pandan dan daun lainnya yang menyebarkan semerbak wangi rempah. Keren banget dehh settingannya.

Ketika sampai di lokasi acara sempat gerimis mengundang, tapi langsung hilang, pawangnya banyak kayaknya :) (so'tau) soalnya itu awan udah keliatan mendung banget tapi hujannya ngga jadi. Souvenir Gala dinner nya juga 'ngeledek' banget, isinya payung yang seakan 'bisa dipake kalau ditengah-tengah acara hujan'. Tapi ngga kooo....acara aman sampai selesai, dan ngga sempat pake buka-bukaan payung. Lagi pula di bagian tempat duduk itu dikasih tenda tertutup koo.

Belum puas ngeliat setting jalan menuju lokasi acara, pas duduk langsung dibuat terngaga dengan panggung mewah nan megah dan langsung bergumam dalam hari 'panggung Gala dinner tahun 2013 di Bali kemaren ngga semewah ini lo, beneran!' it means berkembang pesat banget kan yaa. Tahun kemaren hiburannya hanya diisi Rossa yang udah pasti hadir karena dia Brand Ambassador Oriflame Indonesia, nah tahun ini ada Sammy dan Woro, berarti sesuatu kan yaaa.....

Ini loo panggung megahnya (credit photo by : Oriflame Indonesia)


ini Fera Rambing, partner Gala Dinner ku, Fera sebentar lagi Director, BISA !!!


Setelah dihibur lagu-lagu sambil makan malam, lanjut ke acara yang ditunggu-tunggu, yaitu naik panggung alias RECOGNISI !! Dann perasaan mengharu biru serta sukacita (lebay yah...ngga papa lebay yang penting GO DIAMOND!) ketika berada di tengah-tengah panggung megah, pegang papan Cash Award Director lalu di taburi convetti itu rasanyaaaaa.....

ini taman lampion yang tadi kuceritakan di awal

Nah..keliatan kan Candi Prambanannya..keren yaa


Jadiii....langsung deh dalam hati muncul rasa ketagihan, niat mantep susun strategi, karna kepingin lagi di recognisiiii....harus bisa...bisa...ayoo teamkuuu, KITA BISA !!



Minggu, 23 Februari 2014

Seminar Director Hari ke-3 : Tenun Ikat Time !!

Dress code seminar hari ini sebenarnya adalah 'Batik'. Tapi para d'BCN-er janjian menggunakan Tenun Ikat. Nah karena warna tidak ditentukan, maka hari ini para peserta seminar keren banget dengan baju berwarna yang cerah.

BPS Serius :D tapi tetep nengok kamera :P


Sesi seminar hari ini adalah menjelaskan tentang keunggulan Nutrishake, skincare dan pengumuman siapa-siapa yang naik 2 title (mak upline Ika Merseana, teh Radita Marfianti, Syamsiyah Herliani/Anie dan salah satu team keren dari surabaya Yenny Adityanata masuk dalam kategori ini) sayangnya Yenny tidak bisa hadir karna baru lahiran baby Nina. Selanjutnya adalah pengumuman TOP15 leader Oriflame indonesia, tau ngga...7 dari Top 15 leader Oriflame indonesia adalah dari d'BCN loo, jadi masih ragu memilih d'BCN sebagai kendaraan untuk mengejar sukses plan di Oriflame ?
 

Leader dari d'BCN yang masuk dalam TOP15 Leader Oriflame Indonesia adalah :
#1 dini shanti
#3 Nadia mutia
#4 Dian endryana
#6 Eka Satriana
#7 dhian maysharah
#8 drg.astriani
#14 evi dewi ranti


Dalam seminar hari ke-3 ini juga diumumkan Gold Conference 2015 nanti akan kemana. Dan jawabannya adalah ke LONDON !!!!! weewwww, keren banget yaaa. Oriflame memang 'kereta impian'. Karena selain Gold Conference ada beberapa challenge lain yang patut diperjuangkan, termasuk reward UMROH !!



 God Conference 2015 

Nah karena setelah seminar hari ke-2 ini beberapa peserta Seminar Director ada yang akan pulang (karena undangan gala dinner diperuntukkan bagi level Director and up dan partner yang boleh dipilih sendiri) maka akhir sesi terakhir langsung jadi moment foto bersama. 

Bersama seluruh jaringan Ika Maerseana

LONDON !!! We're coming !!





 

Sabtu, 22 Februari 2014

Jogja Masih Debu-an Ngga ?

Pertanyaan tentang debu Jogja itu ditanyakan banyak orang yang tahu aku berangkat ke jogja kamis kemaren. Hujan abu vulkanik yang mengguyur Jogjakarta karena meletusnya Gunung Kelud di kediri ini memang terbilang dahsyat, lihat di TV aja abunya masih tebal dan berpotensi mengganggu pernafasan. Makanya sebelum berangkat ke Jogja aku sudah persiapan banyak masker untuk dipakai jalan-jalan disana plus kacamata besar yang warna kacanya terang (jadi kalau dipakai sore atau malam ngga gelap gitu).

Nah, ketika pesawat landing di Yogya landasan pacu Bandara Adi Sutjipto memang sudah bersih, mengingat katanya debu vulkanik ini akan membuat permukaan menjadi licin ketika terkena air, jadi cara membersihkannya harus dengan menyemprot dengan air semprotan yang deras dan kencang (seperti punya pemadam kebakaran).

Di landas pacu pesawat memang sudah bersih, tetapi ketika keluar area penumpang langsung diterjang dengan jalan penuh debu yang bertebaran karena angin dan panas terik. Debu vulkanik ini tebel banget loo, kelihatan dari troroar yang full debu dan daun-daun yang kotor tertutup debu. Penampakan dari jauh si mirip efek dari hujan salju, kalau salju beneran si seru kali yaa, tapi ini debu gituuu yang bikin bersin bersin aku langsung kambuh.

Landas pacu pesawat di Bandara Adi Sutjipto yang sudah bersih


Hari pertama di Kota Pelajar ini memang disambut dengan panas terik yang menusuk kalau kata si abang taksi sejak hujan abu baru 1 kali kota ini diguyur hujan, tapi tetap tidak menyurutkan acara jalan-jalan aku, mama dan mas banu. Setelah sampai di hotel, kami istirahat sebentar lalu lanjut ke toko-toko batik terdekat sambil mencari makanan berbekal kacamata dan masker.

Abu tebal terlihat di semua sudut kota


Daun sampai jadi putih loo


hihi acara belanjanya jadi ngga gaya :)
Jadiii bagi yang tanya Jogja masih debu-an ngga ? jawabannya 'ya' masih, debu yang pasti membuat para penderita alergi debu langsung menderita dan membuat mata jadi perih seketika. Tetapi alhamdulillah sejak hari jum'at sore kemarin dan sabtu sore ini kota Jogja sudah mulai diguyur hujan dan masyarakatnya pun bahu membahu menyiram jalan dengan semprotan air setiap malam, jadi yaaa insyaAllah hujan abu efek meletusnya Gunung Kelud akan berangsur hilang.






Seminar Director Hari ke-2

Setelah dinner ala karnaval tadi malam, hari ini adalah seminar benerannya. Eit's tapi jangan salah, namanya aja yang seminar, tapi rasanya seru, heboh dan benar-benar membuat semangat meningkat tajam. Sesi yang paling ditunggu di seminar hari ini adalah sharing motivasi dari Tung Desem Waringin atau yang biasa disapa Pak TDW.



Dresscode hari ini adalah kaos Seminar Director 2014 yang diberikan saat registrasi kemarin, dan khusus untuk d'BCN-er kita semua janjian untuk memakai manset daleman putih dan jilbab merah marun. Awal masuk ke ruangan seminar di setiap bangku telah tersedia 2 balon panjang warna merah dan putih bertuliskan Oriflame dan Jogja.



Slide pembuka diawali dengan pertanyaan 'Who am 1?' dannn jawabnya adalah 'i'am president !!' Yap, stimulan untuk kita selalu semangat dan selalu ingat tujuan kalau semangat sedang down. Kalau kata cici Chintya Venika yang membuka semangat seminar pagi ini adalah cintai Oriflame dan jangan pernah berhenti. Hehe...iya doong, harus terus semangat.


ini namanya Dhidien, Director kalem dari solo :) 


Hal yang bikin terharu adalah ketika diperlihatkan bahwa di tahun 2000 lalu peserta seminar director Oriflame indonesia itu hanya 28 orang, dan tahun 2014 ini ada 1800 peserta. Sementara tahun 2000 itu seminar di Carita tanpa layar lebar, tanpa slide dan tanpa sound system, hanya berbekal papan tulis dan spidol saja. 14 tahun berselang 10.000 konsultan di thn 2000 kini ada 300.000 konsultan aktif di thn 2014..Amazing yaa perkembangannya, dan terharunya lagi beberapa diantara 28 peserta seminar director 2000 lalu itu masih tetap menjalankan bisnis Orilame nya sampai sekarang dan telah berada pada posisi success plan yang mapan, hiks beneran bikin mewek, ngacaaaa.......dan aku akan terus fokus plus komitment untuk mewujudkan 'i am president'

Dalam sesi Pak TDW ada bebera quote yang sukses bikin terharu juga "Seribu penolakan tidak ada artinya dibandingkan kebahagiaan orang2 yg kita cintai" setujuuuu bangettt. Dan Pak TDW juga selalu mengingatkan bahwa Success recipe adalah punya goal yg jelas dan terukur, punya alasan kenapa goal itu harus segera terwujud dan senantiasa belajar dari yg terbaik. So...kerjakan !!!!


 

Jumat, 21 Februari 2014

Welcome Dinner !!

Welcome dinner yang bertema Carnival meminta para peserta untuk memakai dress code berwarna dengan minimal 3 warna. Nah para d'BCN-ers sudah janjian untuk menggunakan dresscode dalam 3 komposisi warna hitam, merah dan putih.
ready ke welcome dinner

Welcome dinner Seminar Director 2014 ini diadakan di ruangan terbuka bagian depan hotel Hyatt. Kondisi rumput tempat diadakan party tersebut memang becek lantaran hujan yang mengguyur kota Jogjakarta sore tadi, tetapi tetap tidak menyurutkan para peserta seminar untuk bersenang-senang.





Menuju lokasi dinner disuguhkan tampilan lampion warna warni cerah. Karena temanya Carnival, maka di tengah-tengah peserta banyak berkeliaran badut, para pemain sulap serta beragam game seperti tembak balon, face painting, dll ala karnaval. Bintang tamu dalam welcome dinner ini adalah Band Nidji yang sukses membuat para peserta jingkrak-jingkrak.

Seminar Director Oriflame 2014 it's Start From Now !!!

Alhamdulillah aku masih menjadi bagian dalam acara Seminar Director Oriflame yang artinya ini adalah Seminar Director ke-2 setelah Seminar di Bali 2013 kemarin. Berdasarkan room list, aku yang berpartner dengan upline sekaligus sahabat ini ditempatkan di hotel Tentrem, hotel yang terbilang masih baru namun mewah dengan kepemilikan yang sama dengan perusahaan jamu sidomuncul.

Harga per malam di hotel ini terbilang mahal, jadi Alhamdulillah banget yaa bisa merasakan fasilitas hotel bintang 5 yang rasanya kalau musti bayar sendiri itu perlu pemikiran ratusan kali :). Sebelum bersiap-siap untuk Welcome Dinner boleh lah yaaa menikmati nyamannya hotel sejenak.

perlengkapan seminar

ini kamarnya, besar yaa

pemandangan dari balkon kamar



mejeng bareng anie di ruang samping ruang makan

Melihat perjalanan Islam di Kompleks Tamansari Yogyakarta

'Mau kemana hari ini ?', tanya Mba Nita kakak sepupu yang tinggalnya di Jogja. 'Tamansari' dengan spontan kujawab karena memang penasaran dengan Tamansari yang katanya tempat berendemnya raja dan para selir serta anak-anaknya. 'Aku aja belum pernah kesana', jawab kakak sepupuku.

Tamansari memang bukan tempat wisata hiburan atau tempat oleh-oleh yang biasa diburu pengunjung. Karena Tamansari merupakan wisata sejarah yang mungkin membosankan, bahkan penduduk Jogja nya sendiri saja belum tentu pernah kesana. Tetapi aku tetep penasaran dan memang meniatkan harus kesana ketika sampai di Jogja.

Tamansari atau yang biasa disebut dengan Istana Air atau Water Castle ini terletak tidak begitu jauh dari hotel tempat aku, mama dan mas banu menginap (Ibis Style Hotel), yaa sekitar 10 menit lah naik becak (aga' lama karena ada beberapa tanjakan, jadi si abang becak pelan-pelan). Gerbang utama Tamansari awalnya berada di bagian depan katanya, tetapi karena sekarang sudah tertutup pemukiman para abdi dalem keraton (yang menurutku rada semrawut dan ngga tertata) pintu masuk melalui pintu keluar (jadi dibalik). Ketika masuk ke komplek Tamansari kita akan melihat beberapa tembok asli yang kata si mas guide ini menggunakan putih telur dan air nira sebagai perekat bata (air nira bukannya manis ya, rumahnya pada ngga disemutin?).

Bagian belakang yang menjadi tempat masuk istana air

Kompleks pemukiman abdi dalem di luar istana air

tembok asli yang masih direkatkan dengan campuran putih telur dan air nira


Lalu sebelum masuk akan terlihat rumah asli jogja yang katanya ada pusaka-pusaka keraton di dalamnya. Pagar rumah tersebut digembok, jadi aku bfoto pendopo bagian teras rumah dengan naik ke temboknya sedikit. Setelah melihat hasil foto sempat terheran-heran karena sepertinya sering lihat model rumah ini, ngga lama si mas guide bilang 'Kalau mba suka nonton drama FTV yang di SCTV itu nah terasnya suka di sewa mba, terasnya aja tapi, bagian dalam tidak boleh'. Hooo...ic...terjawab pertanyaannya, karena aku sering nonton FTV, walau ceritanya rada aneh-aneh tapi cukup menghibur daripada sinetron.

ini yang sebenarnya pintu masuk, tapi telat tertutup pemukiman


pendopo rumah asli yang dipakai syuting FTV


Tidak jauh dari pintu masuk ada 4 ruang yang katanya sebagai tempat istirahat para pengawal raja. Bagian depan untuk masuk dibuat lebih rendah, kata si mas giude adalah filosofi jawa yang musti menunduk dulu ketika bertemu orang lain. Beberapa langkah ke depan kita akan menemukan pohon dengan buah unik, 'buah kepel' namanya. Konon tanaman kepel adalah tanaman endemik yang dikembangkan oleh abdi dalem keraton yang ketika buahnya matang akan terasa manis untuk disajikan kepada para selir agar keringat mereka wangi (masa siih, sayang buahnya masih mentah, padahal kalau matang boleh diambil katanya)

ruang tempat istirahat para prajurit pengawal raja


ini penampakan buah kepel yang kalau matang akan sebesar kepalan tangan orang dewasa


Perjalanan berlanjut ke lokasi kolam yang digunakan untuk berendem para selir, dan disebelahnya katanya kolam untuk berendam anak-anak. Air di kolam keluar dari patung berbentuk naga dengan ruang kecil yang temboknya dibentuk mirip kubah masjid (jadi raja dulu itu sudah menggunakan filosofi islam, tetapi masih menerapkan sebagian karena konon katanya masih tahap belajar mengenal dan mengamalkan). Di sampingnya (entah samping atau depan yaa) ada ruangan dengan tangga ke atas dan jendela dengan jeruji kayu yang katanya digunakan raja untuk mengamati keluarganya berendam (kata beberapa blog si itu jendela untuk raja mengamati untuk memilih selir mana yang akan menemaninya memberikan pelayanan, iiihhh....jadi berasa aga gimanaa gituu kaum wanita dipilih).

kolam yang masih dikuras karena masih banyak abu vulkanik

tempat raja mengamati keluarganya


Di balik ruangan khusus raja ada ruangan yang jaman sekarang sih disebutnya ruangan spa atau sauna, berarti metode spa sudah dikenal sejak jaman dulu yaa. Di sisi lain ruangan ada kolam kecil yang digunakan khusus untuk berendamnya raja.

tempat sauna raja

kolam khusus raja


Perjalanan di kompleks Tamansari berlanjut ke bagian masjid bawah tanah (apaaaa, jaman dulu udah bisa bikin masjid di bawah tanah??) iyaa loo, dari beberapa spot-spot yang dijelaskan oleh si mas guide itu terbukti kalau jaman dulu sudah mengenal teknologi. Sampai di pintu masuk masjid bawah tanah aku langsung bingung, 'kok diatas, katanya bawah tanah?'. Ternyata dulunya area sekitaran masjid adalah danau (sekarang sudah menjadi pemukiman para abdi dalem keraton dan keluarga), oleh karena itu ketika memasuki masjid kita harus menaiki tangga dulu lalu menuruni lorong (dan ketika sudah turun sih masuk dalam logika kalau dulunya berada di bawah air, karena posisinya ada di bawah pemukiman).

lorong jalan masuk ke masjid

inilah sumur yang dulunya dipakai untuk berwudhu dan 4 tangga dan 1 tangga keatas sebagai filosofi rukun islam


Masjid bawah tanah ini memang bentuknya sama sekali tidak mirip masjid, karena didesain memutar dengan bagian tengah sumur yang dulunya air memancur ke atas lalu digunakan untuk berwudhu. Di sekeliling sumur ada 4 tangga dan 1 tangga penghubung ke bagian atas (jadi lantai paling bawah adalah tempat jamaah wanita dan diatas tempat untuk pria). Total tangga untuk naik ke atas dikabarkan sebagai filosofi rukun islam, 4 tangga di bawah dan 1 tangga pusat ke atas yaitu menjalankan 4 rukun islam pertama (2 kalimat syahadat, sholat, zakat, puasa) lalu puncaknya naik Haji (jika mampu). Karena ruang bawah tanah, maka ketika tiba waktunya sholat sang iman konon tinggal menepuk tanggan yang suaranya bergema ke seluruh ruangan.

Setelah melihat masjid bawah tanah kami pun berjalan jalan di kompleks pemukiman yang juga terdapat gallery-gallery serta melihat langsung beragam aktifitas warga membuat kerajinan sambil mendengarkan si mas guide menjelaskan. Kabarnya lingkungan Tamansari akan di tata oleh keluarga keraton, yaa kalau aku sendiri sebagai wisatawan sih memang merasa seperti semrawut banget disekitarnya, padahal cagar budaya Tamansari ini masuk dalam daftar situs warisan dunia di UNESCO loo, harus dijaga lingkungan sekitarannya.

mejeng di tembok bermotif batik asli jogja

Mas banu serius banget ngeliat bapak pembuat wayang kulit

memberikan titik pada batik yang sudah diberi warna




Kamis, 20 Februari 2014

Mencoba Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma

Semenjak Bandara Halim Perdanakusuma dibuka menjadi Bandara Komersil awal Januari 2014 ini aku langsung excited banget mau berangkat dari sana karena alasan utama lebih deket dari rumah, jadi hemat waktu ketimbang ke Bandara Sukarno Hatta yang perlu menempuh perjalanan lebih dari 2 jam (bahkan bisa lebih kalau macet). Untuk acara Seminar Diretor 2014 ini memang sudah sejak awal mama ku kepingin ikut, lama ngga ke Jogja katanya. Jadilah aku, mama dan anakku berangkat ke jogja sehari sebelum acara seminar untuk jalan-jalan menikmati jogja sebelum sibuk dengan seminar.

Penerbangan komersil yang bisa melalui Bandara Halim ini memang baru maskapai Citilink dengan tujuan yang masih minim, tapi alhamdulillah Jogjakarta masuk di dalamnya, jadi pulang pergi dari bandara lebih dekat. Jadwal Citilink yang kuambil untuk berangkat jam 11.20, berangkat dari rumah dengan kondisi santai dianter Opa jam setengah 10an lewat, itupun sambil beli nasi uduk di pinggir jalan langsung cuss masuk tol dan finally jam 10an lewat dikit sudah sampe bandara. Cepet bangetttt :)

Bandara Halim Perdanakusuma ini memang tidak disulap menjadi bandara komersil yang megah, tapi cukup bersih, rapih dan tertib. Satu hal pasti adalah ngga riweh plus crowded seperti di Soetta. Tempat check ini hanya beberapa langkah aja dari tempat drop off penumpang, lalu kita melewati tangga kebawah seperti terowongan penghubung lalu naik tangga lagi dan taraaaa langsung kelihatan ruang tunggu yang besar dengan kaca dihadapannya dan terlihat jelas pesawat-pesawat yang parkir.

ini koridor penghubung dari tempat check in ke ruang tunggu


Ruang tunggu penumpang, luas ya, dan liat karpetnya, masih bersihh :)

Mas Banu pose di depan pesawat yang parkir
Katanya siih di Bandara Halim ini akan menyusul beberapa Maskapai lain yang akan menggunakannya. Satu hal yang perlu diingat buat para wewenang bandara ini pliss jangan banyak-banyak pesawat komersil yang diijinkan berangkatkan dari sini yaa karena bagaimanapun ini adalah bandara 'tameng udara' nasinal kita yang harus selalu siap sedia. Kan ngga lucu kalau ada sesuatu yang urgent jadi terlambat terbang karena ada pesawat komersil yang sudah terbang duluan.