Selasa, 21 Januari 2014

Sang Calon Musisi Menerobos Hujan

Hujan terus menerus yang terjadi lebih dari seminggu ini kalau dituruti yaa enaknya memang untuk bersantai dirumah, tidur-tiduran sambil baca buku lalu kalau laper tinggal makan. Tapi ya masalahnya apa yang mau dimakan kalau malas-malasan keluar rumah karena hujan terus. Mengingat kami bukan keluarga yang berlangganan catering, saya pribadi pun bukan orang yang suka delivery, maunya ya kalau memang sedang malas masak trus keluar cari makanan yang berkenan. Permasalahan lainnya adalah kalau malas-malasan trus si mas sekolah sama siapa ? les sama siapa ? lha wong kemana-mana dia aku yang anter kok (Ibu rumah tangga merangkap ojek pribadi ceritanya). Jadi mau sehat atau lagi ngga enak badan, mau panas terik, hujan deras atau hujan rintik-rintik ngga ada alasan untuk tetap dirumah, tetep musti keluar setiap hari bareng si scoopy pink.

Semenjak satu bulan terakhir semua peralatan tempur untuk menerobos hujan sudah siap dimaksimalkan, jas hujan mas banu kubeli baru karena jas hujan lama rusak, tapi untungnya sepatu boot masih awet jadi ngga usah beli baru. Beberapa kantong plastik tebal dan besar juga sudah diselipkan, mengingat ngga ada bag raincoat untuk model tas ibu-ibu (susah detailnya kali yaa).

Hujan hari ini pun terjadi dari malam hari sebelumnya sampai siang tadi, alhamdulillahnya pas jam 3an mau berangkat ke Yamaha hujannya berhenti. Walau di jalan aga sedikit gerimis tapi kita cuek, toh jaket yang si mas pake berbahan semi parasut, jadi anti air lahh (modus emaknya males bongkar jas hujan). Sebenarnya kondisi apapun, panas lah..hujan lah...jagoanku ini selalu semangat les musik. Entah karena setelah les selalu ada yang dia liat dan minta dibeli (les nya di moll gituuu, cuci mata bangett) atau karena sehabis les selalu makan dulu (niatnya sih biar nyampe rumah tinggal belajar dikit dan main karena kalau malam aku sering adakan training online untuk temen-temen teamku di d'BCn jadi males nyiapin makannya). Tapi dia kelihatannya memang fun di les itu, dan cepet menyerap nada baru (dan emaknya pun mau ngga mau harus menghapal itu nada-nada baru juga) :P jadi berasa les musik too late :D


Teringat waktu tes naik tingkat JMC 1 di Rawamangun tanggal 12 Januari kemaren. Kelas mas banu kedapatan jadwal di jam 4, jam seperti biasa dia les memang, tapi kalau hari minggu kok rasanya aga beda, jam tidur siangnya suka molor. Di hari minggu itu hujan deras terus menerus dari pagi. Saking ademnya mas banu tidur siang pules banget dan susah dibangunin (emaknya juga ngga giat ngebangunin kebawa angin adem yang emang bikin mata merem). Yanda kekeuh nyuruh naik taksi, tapi kalau kondisi hujan lebat pasti macet dimana-mana, mending tetep naik scoopy. Akhirnya dengan segala perlengkapan hujan, kita membuntel diri dan sampai tepat waktu (telat dikit sebenarnya, tapi masih bs dimaafkan lahh).

yang sebelahnya ini namanya key, cewe' banget yaa..


Hal-hal yang dipelajari untuk tes sudah dipelajari sebelumnya di rumah, ngga intens siih karena aku ngga mau memaksakan, dibikin fun aja. Tes solfege, menyanyi lagu pilihan (mas banu pilih kucing-kucing), dan main lagu sendiri mas banu lolos, nada yang dia bawain roti panas dan sepatu. Tapi yang blank adalah ketika baca not balok, perasaan pas dirumah dia bisa deh, kayaknya grogi sama miss cantik yang jadi penilainya...wkwkwk...

look at his style, bootie always :)



Sebenarnya berangkat les musik itu yang males adalah akunya, anaknya si semangat dan senang gembira. Walaupun akunya tetep musti menghapal deretan solfege not-not itu untuk latihan dirumah. Karna dia mau latihan sama siapa lagi gitu. Pernah sekali main keyboard sama yanda dan jadi ngga jelas bunyinya, hehe akhirnya daripada makin kacau tetep digantiin juga (ngga bisa main musik sebenarnya, tapi maksaan harus tau lah minimal, biar bisa dampingin).

Entah nantinya mau ditekuni jadi musisi atau ngga tapi yang pasti bunda membekalimu skill musik ya nak, semoga bermanfaat :)

Nah sekali lagi, itulah asiknya mendampingi masa keemasan anak. Perasaannya nano-nano, kadang marah semarah marahnya karna rempong abis dan seringkali anak ngga kooperatif, seru dan ecited ngeliat cara bermain dia, dan nambah ilmu juga tentunya, karna si mas kubelikan macam-macam buku, dia suka minta dibacain dan beberapa hal aku sendiri pun ngga tau, xixixi, belajar bareng ceritanya.




Kamis, 09 Januari 2014

Bisnis Sambil Jaga Anak Perkara Mudah ? Kata Siapa ?!!?

Keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga full memang bukan keputusan yang mudah pastinya. Seperti langkah terbesarku untuk mantap keluar dari dunia kewartawanan dan memutuskan untuk menjalankan bisnis di rumah sambil jaga anak. Tanggapan dari teman-teman dekat hampir rata-rata, 'Wah enak dong yaa, bisa tetep dapet penghasilan di rumah sambil main sama anak', 'Wah enak di, ngga perlu macet-macetan lagi, ngga khawatir tua di jalan' dan beberapa tanggapan positif lainnya.

Ya, berbisnis dirumah itu menjadi pilihan alternatif agar otak selalu produktif (merasa sayang karena sudah sekolah sekian lama). Selama ini ketika saya bekerja mas banu jagoan kecilku dititipkan di mama. Mama memang tidak keberatan dititipkan cucu tersayang, tapi bagaimanapun saya merasa beban, karena tidak mau melewati masa keemasan anak begitu saja, 'anak adalah titipan Allah, masa mau dititipkan lagi ?' singkat logika nya seperti itu sih kira-kira.

Transformasi dari ibu bekeja menjadi ibu rumahtangga full memang tidak mudah. Rencana yang awalnya dibuat se-presisi mungkin dengan jadwal diatas kertas dengan pembagian waktu mengantar sekolah, menjemput, mengantar les, menjemput, menyiapkan masakan (entah itu masak atau membeli makanan jadi di luar toh tetap membutuhkan waktu), mendampingi belajar, sholat, mengaji, bermain sudah diatur di jam-jam yang tepat (menurut saya). Rencana si memang begitu, tapi prakteknya ? hehe....lumayan rumit, karena dalam masa adaptasi aku seperti memberi sedikit kebebasan dalam diri (kebebasan yang lama-lama kebablasan). Kebablasannya si memang bukan sesuatu hal yang merugikan malah menyenangkan. karena yang seharusnya aku bisa mengerjakan bisnis di kala anakku tidur siang malah tidak terlaksana karena tergoda ikutan tidur siang. Waktu yang diatas kertas adalah jadwal 'belajar bersama' bisa berubah menjadi 'bermain bersama'. Kadang mengerjakan to do list ketika anak sedang bermain, tapi ya namanya anak-anak ngeliat bundanya di depan laptop penasaran mau tau dan berubah jadi minta liat gambar-gambar kartun. Belum lagi kertas-kertas penting yang dicorat coret dengan gambar-gambar 'kekuatan' ala superhero khayalannya. Yah...namanya juga anak-anak. Banyak lagi hal-hal lain yang menyadarkanku bahwa 'ya kan namanya full time mom, memang anak maunya full time'.

Muka lucu si jagoan ini yang selalu menyegarkan hati dan otak ;)


Seiring dengan waktu aku juga bisa lihai mencari celah, intinya haruss tetap produktif karena bagaimanapun anak adalah konsumen pertama kita yang harus segera dilayani. Yang pasti aku akan selalu berusaha mengikuti perkembangan jaman dan teknologi agar imbang dengan pengetahuan anakku. Karena harapanku bisa menjadi ibu sekaligus guru dan sahabat untuk anakku. Jadi para ibu-ibu muda, jangan mengatasnamakan repot mengurus anak dan repot mengurus rumah sebagai alasan untuk tidak mau menambah ilmu yaa. Kata pepatah, 'kejarlah ilmu sampai ke negeri cina'. Ngga usah jauh-jauh ke cina beneran dehh, kita tengok aja dari internet, bisa kok. Internet bisa menjadi jendela dunia yang akan memperluas pengetahuan dan pergaulanmu.

Nah, kalau mau menambah ilmu sambil bisnis ya memang paling seru di d'BCN, ilmu dapet, teman makin banyak dan rekening ada yang ngisi asalkan beneran ngerjain bisnisnya yaa :)